VITTORRIAAAAA..... |
Mungkin hanya menghadapi Chievo, tim papan bawah dan terpaut 43 poin dengan Juventus di puncak klasemen tapi semua akan terasa berbeda jika sebelum pekan ini ada banyak tekanan pada Conte dan pasukannya. Selain masalah intern tim seperti absennya dua bek utama Juventus: Chiellini dan Barzagli, masalah dari luar berupa kritikan 'pedas' mantan pembesut Juventus yang kini menangani timnas Rusia, Fabio Capello juga ikut merecoki.
Conte dan pasukannya tertekan dan tertantang untuk membungkam semua kritik yang di tujukkan pada dirinya dan timnya selama sepekan terakhir.
Meski bermain di kandang sendiri, walaw pun seandainya bermain tanpa tekanan pun 'hanya' menjamu Chievo tetap saja bukan pekerjaan mudah. Apa pasal? Lihat saja rekor 5 pertemuan terakhir mereka di kandang Juventus, dalam 5 musim terakhir Chievo mampu menahan imbang tuan rumah dan dua kekalahan hanya dengan skor tipis 1-0 dan 2-0. Dengan kata lain, ini adalah Keledai terbang yang selalu menyulitkan sang Zebra.
Meski di bayang-bayangi rekor tak terlalu bagus saat menjamu Chievo plus sejumlah tekanan yang mendera tim selama sepekan, akhirnya sekali lagi sang nyonya tua menunjukkan kelasnya. Tamu tak ramah kali ini mampu di bungkam, meski sempat ada kepanikan saat bek pengganti Barzagli, Martin Caceres melakukan gol bunuh diri namun gol Llorente menegaskan keunggulan La Capolista Juve
Juventus pun menang 3-1. Sebuah kemenangan syarat makna bagi beberapa individu di Juventus Stadium. Conte, Asamoah, Marchisio, Llorente, dan Giovinco merasakan emosional yang berbeda. Tapi apapun itu, kemenangan tetaplah berarti 3 poin atau dengan kata lain Juventus terus memperkokoh posisinya di puncak klasemen dan maju selangkah menuju hattrick Scudetto. Semua keraguan, kecemasan, dan ketakutan lenyap sudah berkat kemenangan ini. Its Vital point!
Jalannya pertandingan
selebrasi khas Del Piero |
ada menit 25', Llorente sempat mengancam gawang Chievo. Lewat sepakan keras memanfaatkan umpan silang dari sisi kiri, arah bola masih terlalu tinggi dan menerpa mistar gawang. Namun ternyata sebelum itu, sang Singa Spanyol ini telah terjebak offside terlebih dahulu.
Empat menit berselang baru Juventus mampu benar-benar menggandakan keunggulan. Tendangan bebas Andrea Pirlo tidak mampu di jinakkan secara sempurna oleh Agazzi, alhasil bola muntah ke depan dan berhasil di sambar Marchisio. Ini juga momen emosional bagi pangeran kecil karena dua pekan sebelumnya posisi utama di tengahnya di ambil oleh Pogba dan ketika dia di percaya kembali lalu menciptakan sebuah gol maka itu seperti sebuah pesan "saya layak di sini" Pembuktian Marchisio ini membawa tuan rumah unggul 2-0 di menit 29'
Setelahnya, Chievo tampak kesulitan merancang serangan ke pertahanan Juventus namun pada menit 35', Drame memberi ancaman berbahaya. Berhasil melewati Asamoah dan Lictsteiner tapi tembakan Drame melebar di samping gawang Buffon.
Juventus kembali merespon, berawal dari kesalahan Frey yang melakukan backpass tanggung kepada Agazzi. Giovinco hampir berhasil merebut tersebut sebelum di amankan susah payah sang kiper. Tekanan tuan rumah terus berlanjut, kali ini dari pemain yang mengklaim terbaik di dunia di posisinya, Arturo Vidal. Menerima umpan panjang dari sang playmaker Pirlo, dengan sedikit kontrol Vidal berhasil melepaskan tembakan keras namun arahnya masih jauh dari gawang.
Di sisa-sisa menit akhir, Juventus banyak melakukan umpan-umpan pendek untuk menghabiskan waktu. Hingga babak pertama berakhir kedudukan tak berubah 2-0 untuk tuan rumah.
Di babak kedua, Corini mengganti Stoian dan memasukan striker gaek berpengalaman, Sergio Pellesier. Masuknya sang striker terbukti membawa perubahan yang signifikan, pergerakan mencari ruang di pertahanan Juventus berhasil melahirkan peluang namun sayang tendangannya masih di amankan Buffon. Gelombang serangan Chievo berikutnya datang lagi, Guana berhasil membawa bola ke pertahanan Juve dan melepaskan umpan untuk Pellesier namun bola terlalu deras tak terjangkau.
Akhirnya, Pada menit 51' Pellesier benar-benar mampu menghadirkan petaka. Setelah sempat gagap akibat agresivitas sang tamu sejak awal babak kedua, mimpi buruk itu berulang kembali. Pellesier lewat serangan balik cepat membuat kocar-kacir Caceres, Lictsteiner yang panik berusaha membuang bola liar di depan Buffon namun nahas bola hasil tendangan bek Swiss ini justru mengenai punggung Caceres, bola melewati Buffon dan masuk ke dalam gawang. Gol! Seperti sebuah godam, kesalahan kecil harus di bayar mahal dan bayang-bayang buruk di Verona kembali terngiang. Kejadiannya hampir sama dengan malam itu, Juve unggul 2-0 di babak pertama namun akhirnya mampu di balas di babak kedua dan mengakhir laga dengan raihan 1 poin. Ketakutan mulai menjalar para punggawa Bianconieri.
Emosional, Fernando! |
Pirlo yang menginspirasi timnya berhasil menjalarkan semangat pada semua pemain. Pada menit 65' Giovinco lagi-lagi hampir memperbesar keunggulan Juve. Bermain umpan satu-dua dengan Marchisio, Gio berhasil melepas tendangan namun sayang masih belum tepat sasaran. Guana menjadi antagonis bagi tuan rumah kala dua serangan berturut-turutnya mampu merepotkan pertahanan Juve. Beruntung Caceres dan Bonucci mampu mementahkan dua kali peluang Guana
"Dont touch my boys!" |
Super Save by Super-Buffon |
Jual beli serangan terus berlangsung sampai menit akhir pertandingan sebelum di tutup penyelamatan gemilang Buffon. Hatemaj berhasil mengelabui dua pemain Juventus dan melepas tendangan keras dari luar kotak penalti yang masih bisa di buang Buffon. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk Juventus. Kemenangan ini menjadi kemenangan ke 12 kali di kandang musim ini alias 100% kemenangan kandang. Tiga poin vital ini juga menjaga jarak dengan As Roma di peringkat kedua yang juga menang melawan Sampdoria. Jarak 9 poin tetap terjaga dengan As Roma masih menyimpan satu laga melawan Parma.
Grande, Conte! |
"kemenangan atas Chievo ini menandai laga ke-100 Conte bersama Juventus. Congrats, Mister!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar